Pada masa raja-raja
(Kolano) sejak raja pertama hingga raja ke-6 yaitu Mokoagow, biasanya disebut Datu
Ireatan, karena pakaian raja ketika itu amat banyak perhiasannya. Bahan
pakaian dibuat dari kulit kayu (kayu lanut).Pakaian Raja dalam perkembangan
kemudian adalah :Warna merah melambangkan kewibawaan dan keberanian raja
sebagai pucuk pimpinan pemerintahan dan sebagai sumber kekuasaan dan
kekuatan yang diperolehdari rakyat secara bulat kharismatis di seluruh
kerajaan. Pada bagian dada dihiasi 3susun rantai emas dan kancing emas yang
melukiskan keagungan raja. Pengikatkepala bercabang dua menandakan kepemimpinan
yang membedakannya dengan ikatkepala bagi pejabat-pejabat pemerintah lainnya.
Selempang kuning keemasan sebagaitanda keagungan raja yang diselempangkan dari
bahu kiri ke pinggang kanan. Pada pinggang yang diikat dengan kain kuning
keemasan, diselipkan keris dan tangan kananmemegang tongkat kebesaran (Ki
Sinungkudan). Bahan pakaian sesuai aslinya adalahhasil tenun (inabol), namun
alat tenun kini tidak ada lagi. Pakaian raja ini digunakansejak adanya hubungan
persahabatan dengan pedagang dari luar, sehingga bentuk pakaian sedah
banyak persamaan dengan daerah lain.
1. Pakaian Permaisuri
Baju asli disebut salu' dari jenis kain berhias emas, pada ujung lengan baju kiri dankanan terdapat kancing emas masing-masing sebanyak 9 buah. Kain pelekat songket yang ditenun sendiri bila menurut aslinya. Pada pergelangan kanan dan kiri masing-masing dipakaikan gelang emas yang disebut pateda. Memakai selendang yang disebut aluang . Payung kerajaan warna kuning berhias emas menyatakan keagunganraja dan permaisuri (Datu' bo Boki'). Pemegang payung raja memakai baju adat denganikat kepala biasa, pada pinggang diikatkan songket yang disebut pomerus sebagai penghormatan kepada pejabat yang lebih tinggi.
2. Pakaian Gogugu atau Sadaha tompunuon
Gogugu adalah pelaksana utama pemerintahan mewakili raja, sebagai penghubung rajadengan aparat pemerintahan lainnya sampai kepada rakyat, demikian juga sebaliknya.Dalam kerajaan hanya terdapat seorang gogugu. Bentuk baju gogugu sama denganraja, berwarna kuning sebagai lambang kebesaran dan keagungan, sesuai dengantugasnya sebagai pelaksana utama pemerintahan membawa rakyat pada kemakmuranan kesejahteraan yang di Bolaang Mongondow ditandai dngan padi dan emas yangmenguning. Selempang dan ikat pinggang sama, perbedaan pakaian raja dan goguguhanya pada ikat kepala. Ikat kepala raja berbentuk tanduk dua yang condong kekanan,sedangkan ikat kepala gogugu hanya satu tanduk.
3. Pakaian Panggulu
Seorang panggulu mengepalai pemerintahan dalam satu distrik (setingkat kecamatan).Pakaian panggulu berwarna jingga untuk membedakan dengan pakaian raja dangogugu, tapi bentuknya sama. Beberapa variasi seperti pici berhias perak sudahmerupakan pengaruh luar.
4. Pakaian kimalaha atau bobato (kepala desa)
Bentuk pakaian sama dengan raja. Warna polos menurut selera pemakainya. Ikatkepala biasa. Pada pinggang diikatkan pomerus sebagai penghormatan kepada pejabatyang lebih tinggi. Kepala desa dapat juga memakai tongkat, sehingga dalam jabatannya biasa juga di gelar
Ki Sungkudan asal kata tungkud = tongkat.
5. Pakaian guhanga (kepala adat)
Baju salu' pris berwarna polos bebas menurut selera pemakainya. Celana biasa samadengan warna baju. Memakai kain pomerus pada pinggang. Ikat kepala bercabang bila menhadiri upacara kebesaran, miaslnya menjemput tamu agung, atau pada penobatan raja, sedang bentuk biasa bila menghadiri upacara di desa atau waktumenyelesaikan maskawin.
6. Pakaian pesta untuk petani pria
Bentuk baju dan celana sama dengan pakaian guhanga. Ikat kepala biasa tidak bercabang. Tidak memakai Pomerus
Baju asli disebut salu' dari jenis kain berhias emas, pada ujung lengan baju kiri dankanan terdapat kancing emas masing-masing sebanyak 9 buah. Kain pelekat songket yang ditenun sendiri bila menurut aslinya. Pada pergelangan kanan dan kiri masing-masing dipakaikan gelang emas yang disebut pateda. Memakai selendang yang disebut aluang . Payung kerajaan warna kuning berhias emas menyatakan keagunganraja dan permaisuri (Datu' bo Boki'). Pemegang payung raja memakai baju adat denganikat kepala biasa, pada pinggang diikatkan songket yang disebut pomerus sebagai penghormatan kepada pejabat yang lebih tinggi.
2. Pakaian Gogugu atau Sadaha tompunuon
Gogugu adalah pelaksana utama pemerintahan mewakili raja, sebagai penghubung rajadengan aparat pemerintahan lainnya sampai kepada rakyat, demikian juga sebaliknya.Dalam kerajaan hanya terdapat seorang gogugu. Bentuk baju gogugu sama denganraja, berwarna kuning sebagai lambang kebesaran dan keagungan, sesuai dengantugasnya sebagai pelaksana utama pemerintahan membawa rakyat pada kemakmuranan kesejahteraan yang di Bolaang Mongondow ditandai dngan padi dan emas yangmenguning. Selempang dan ikat pinggang sama, perbedaan pakaian raja dan goguguhanya pada ikat kepala. Ikat kepala raja berbentuk tanduk dua yang condong kekanan,sedangkan ikat kepala gogugu hanya satu tanduk.
3. Pakaian Panggulu
Seorang panggulu mengepalai pemerintahan dalam satu distrik (setingkat kecamatan).Pakaian panggulu berwarna jingga untuk membedakan dengan pakaian raja dangogugu, tapi bentuknya sama. Beberapa variasi seperti pici berhias perak sudahmerupakan pengaruh luar.
4. Pakaian kimalaha atau bobato (kepala desa)
Bentuk pakaian sama dengan raja. Warna polos menurut selera pemakainya. Ikatkepala biasa. Pada pinggang diikatkan pomerus sebagai penghormatan kepada pejabatyang lebih tinggi. Kepala desa dapat juga memakai tongkat, sehingga dalam jabatannya biasa juga di gelar
Ki Sungkudan asal kata tungkud = tongkat.
5. Pakaian guhanga (kepala adat)
Baju salu' pris berwarna polos bebas menurut selera pemakainya. Celana biasa samadengan warna baju. Memakai kain pomerus pada pinggang. Ikat kepala bercabang bila menhadiri upacara kebesaran, miaslnya menjemput tamu agung, atau pada penobatan raja, sedang bentuk biasa bila menghadiri upacara di desa atau waktumenyelesaikan maskawin.
6. Pakaian pesta untuk petani pria
Bentuk baju dan celana sama dengan pakaian guhanga. Ikat kepala biasa tidak bercabang. Tidak memakai Pomerus
7. Pakaian pesta untuk petani wanita
Warna baju bebas menurut selera. Baju salu' panjangnya sampai dibawah lutut.Selendang biasa. Kain pelekat biasa. Pada pergelangan tangan searusnya ada gelangdari tiram yang disebut bolusu.
8. Pakaian kerja petani pria
Baju tidak berlengan yang disebut
paka'
dari kain tenunan asli namun kini digantidengan kain strep yang sejenis dengan motif tenunan asli. Celana batik dasar hitamyang banyak persamaan motifnya dengan motif tenunan asli. Ikat kepala bentuk biasatenunan asli tapi kini sudah diganti dengan batik.
9.Pakaian kerja petani wanita
Kebaycit biasa, lengan baju disinsingkan. Memakai kudung (aluang) diatas kepalasebagai peindung dari panas matahari. Kain pelekat biasanya agak tinggi hingga betis.Biasanya ibu-ibu menyandang bakul (
kompe') tempat mengisi sirih pinang.
10.Pakaian nelayan pria
Sama dengan pakaian petani pria, tetapi memakai toyung (tolu). Pendududk asli yangtinggal di pedalaman, pokok pencaharian utama adalah bertani, berburu, sedangkanyang tinggal di pesisisr pantai adalah nelayan.
11. Pakaian wanita bukan pengantin
Baju salu' warna polos bebas, pada lengan baju kiri dan kanan berkancing 5 sampai 7 buah. Kain pelekat biasa atau pelekat songket. Memakai selendang (aluang). Bagiyang mampu dapat memakai gelang emas atau perak (pateda) atau gelang dari lokan(bolusu).
12. Pakaian pengantin pria
Baju baniang warna menurut selera pemakai. Celana biasa sama warna dengan baju.Ikat kepala pengantin dari golongan bangsawan atau putra seorang pejabat boleh